Jangan Biarkan Aku “Tinggi” dan “Mengering”
Oleh Rizaldi Dolly
Bukankah ini membiusmu anak muda?
Menyelinap ditengah-tengah lalu lintas yang lengang
Beradu dengan udara, matamu tersapu kenangan yang kau tanyakan pada sekelompok “extra terestrial”(?)
Kemudian saat kau temukan savana yang luas, trotoar itu terputus tanpa tanda yang jelas
Berbaringlah tubuhmu yang setengah lunglai itu lengkap dengan jaket kulit yang kau beli dari mars
Tak begitu buruk, bukan?
Terlepas dari “setengah jiwa”, tak jauh lebih sialan dari kau yang mengendara sampai ke savana bodoh ini
Pandanglah lurus-lurus, lihat betapa luasnya horizon biru meniadakan awan-awan untuk berteduh
Hentikan lenguhmu, peluh sudah sempurna membasuh wajah menyedihkanmu
Maka terlentanglah dengan penuh nelangsa dan kebersiadaan untuk halusinatif
Apa yang kau lihat sekarang, anak muda?
Iblis yang beradu mulut dengan para Malaikat? St. Peter yang kemudian melerai?
Atau malah para wanita yang mencampakanmu dengan penuh hipokrisi? Berlindung dibawah panji-panji “cinta membenci keterpaksaan”(?)
Kau sedang “tinggi”
Berapa butir obat anti depresan yang semalam habis kau tenggak? Sampai-sampai kau bisa “mengintip” penduduk langit yang ternyata acap berkonfrontasi
Tenggorokanmu yang tercekat, Radiohead yang berhasil “menemani” sampai batas bumi
Lihatlah betapa ini bisa menjadi ironi…
Kau pikir kau cerdas? Dengan kepala yang penuh dengan tuntutan pertanyaan kepada bebatuan, padang pasir, hujan, petir, partikel, distorsi gitar, lengkingan vokal sarat depresi, tone piano Coldplay?!
Astaga apa yang kau pikirkan!
Kau “kering”, anak muda, kau “mengering”
Baca Juga: Cerita ‘Surga’ yang Terkonfrontasi